5 Fakta P-8 Poseidon, Pesawat Patroli Maritim Canggih Asal AS (2025)

Pesawat P-8 Poseidon adalah pesawat jet patroli maritim multimisi canggih buatan pabrikan aviasi terkenal asal Amerika Serikat (AS), Boeing. Berbeda dengan kebanyakan pesawat militer lainnya, bentuk fisik pesawat ini tersamar seperti pesawat komersial pada umumnya. Dikutip dari lamanresmi Boeing, P-8 Poseidon adalah pesawat patroli maritim multimisi sejati yang mampu berfungsi sebagai pesawat anti kapal selam, anti kapal perang permukaan, pengumpulan data intelijen, pengintaian dan yang tak kalah pentingnya adalah kemampuannya untuk melakukan misi pencarian dan penyelamatan (SAR). Karena kemampuan militernya tersebut, P-8 Poseidon menjadi salah satu pesawat yang paling ditakuti oleh pihak yang menjadi lawannya.

Pesawat yang diberi nama Poseidon yang dalam mitologi Yunani adalah dewa penguasa lautan yang terkenal dengan senjata tombak trisulanya ini terbang perdana pada April 2009 dan memasuki dinas operasional pertama di US Navy (AL AS) pada tahun 2013. Keberhasilan operasional pesawat tersebut terletak pada penggabungan salah satu sistem persenjataan tercanggih di dunia serta keunggulan biaya dari salah satu jet penumpang paling populer yang menjadi basis airframenya. Di dalam tubuh militer AS sendiri, P-8 Poseidon merupakan pesawat pengganti dari pesawat patroli maritim AL AS generasi sebelumnya yang bermesin turboprop yaitu P-3C Orion buatan pabrikan Lockheed Martin yang telah beroperasi sejak tahun 1960-an. Sejumlah armada P-3C orion diketahui masih operasional di 2 skuadron patroli cadangan AL AS saat ini.

Ingin tahu lebih lanjut mengenai pesawat P-8 Poseidon ini? Simak 5 fakta menariknya berikut ini, yuk!

1. Berbasis pesawat Boeing 737-900NG

https://www.youtube.com/embed/mWndvD0OnK0

Dilansir Simpleflying,hal pertama yang mencolok dari jet militer patroli maritim ini adalah bahwa ia sangat berbeda dari pesawat militer bersenjata lainnya. Memiliki ukuran besar, tidak memiliki hidung runcing yang menunjukkan kemampuan kecepatannya maupun bentuk sayap delta. Sebaliknya, spesifikasi pesawat ini hampir sama dengan salah satu keluarga pesawat komersial buatan pabrikan Boeing, yaitu Boeing 737-900NG (Next Generation). Diketahui bahwa airframe P-8 Poseidon ini mengambil basis dari pesawat komersial Boeing 737-900NG yang kemudian dimodifikasi agar sesuai dengan kemampuan militer yang menjadi fiturnya. Sama seperti Boeing 737-900NG, P-8 Poseidon ditenagai oleh dua mesinCFM56-7yang masing-masing menghasilkan daya dorong sebesar 27.000 pound.

P-8 Poseidon yang memiliki dimensi panjang 39,50 m, tinggi 12,83 m dan lebar sayap(wingspan) 37,64 ini mampu terbang dengan kecepatan sekitar 907 km/jam, kemampuan terbang cepat sangat penting bagi keberhasilan sebuah misi, di mana pesawat akan digunakan untuk mencari kapal selam, kapal permukaan atau pun mencari dan menyelamatkan korban selamat dari kecelakaan di wilayah perairan. Dengan kesamaan 86% pada basis airframeantara Poseidon P-8A dan Boeing 737-900NG, pihak pabrikan Boeing berhasil mencapai skala ekonomi yang efesien pada rantai pasokan produksi dan aspek-aspek pendukung lainnya. P-8 Poseidon dirancang untuk beroperasi selama 25 tahun bahkan dalam kondisi penerbangan maritim yang paling rumit sekalipun termasuk beroperasi di lingkungan dengan kondisi yang dipenuhi oleh es.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Game Perang Kerajaan di PC, Penuh Strategi!

2. Mampu memburu kapal selam

potret sebuah P-8A Poseidon milik AL AS sedang menjatuhkan torpedo dalam sebuah uji coba (commons.wikimedia.org/U.S. Navy)

Salah satu fitur dari P-8 Poseidon ini adalah kemampuannya untuk berburu kapal selam musuh. Kapal selam adalah salah satu senjata maritim yang paling menakutkan sejak masa lalu hingga saat ini, dari literatur sejarah Perang Dunia (PD) II kita dapat mengetahui bagaimana di masa awal perang, U-Boat milik Kriegsmarine (AL Jerman) menjadi momok yang menakutkan di Samudra Atlantik dan banyak menghancurkan kapal dagang dan militer milik negara-negara Sekutu sebelum bisa diatasi secara efektif.Teknologi kapal selam pada masa modern ini sudah sangat maju, lebih senyap dan sangat sulit dilacak keberadaannya. P-8 Poseidon memiliki radar dan sejumlah fitur canggih yang memungkinkannya untuk melacak keberadaan kapal selam musuh tersebut.

Salah satu fitur pemburu kapal selam yang dimiliki oleh P-8 Poseidon adalah sonobuoy canggih seperti sejenis tabung yang diluncurkan ke laut untuk mendeteksi suara di bawah air dan mengirimkannya dengan transmisi radio, sonobuoy juga dapat memberikan efek kejuatan untuk kapal selam sehingga posisinya dapat terlacak. Selain itu P-8 Poseidon juga memiliki komunikasi data terpadu canggih untuk beroperasi bersama platform dan unit militer lainnya dalam perburuan kapal selam.The War Zonemelansir, P-8A Poseidon milik AL AS saat ini telah memiliki senjata baru yang dibawa di dalam ruang senjata di perutnya yaitu High Altitude Anti-Submarine Warfare Weapon Capabilityatau HAAWC yang mengubah torpedo ringan anti kapal selam MK.54 menjadi senjata torpedo yang bisa dijatuhkan dari udara pada ketinggian jelajah P-8A Poseidon.

3. Memiliki sejumlah varian dan dioperasikan sejumlah negara

potret P-8I, varian pesawat P-8 Poseidon yang dioperasikan oleh AL India (commons.wikimedia.org/Indian Navy)

MenurutBoeing,P-8 Poseidon memiliki 2 varian utama yaitu: varian pertama adalah P-8A Poseidon yang dioperasikan oleh AL AS dan negara-negara sekutunya yaitu: AU Inggris, AU Australia, AU Norwegia, AU Selandia Baru dan AL Korea Selatan. Varian kedua adalah P-8I Neptune yang dioperasikan oleh AL India. Dua negara diketahui pula telah melakukan order kepada pihak pabrikan untuk pengadaan P-8 Poseidon yang pesawatnya masih dalam proses pembuatan pihak pabrikan. Negara-negara yang telah melakukan order P-8 Poseidon tersebut adalah: Jerman untuk angkatan lautnya dan Kanada untuk angkatan udaranya.

Operator P-8 Poseidon terbanyak untuk saat ini adalah AL AS dengan 130 unit pesawat yang telahdideliverpihak pabrikan dan sekitar 9 unit pesawat masih dalam proses produksi. AU Australia mengoperasikan 12 unit P-8A Poseidon, AU Inggris mengoperasikan 9 unit pesawat, AU Norwegia mengoperasikan 5 unit pesawat, AU Selandia Baru mengoperasikan 4 unit pesawat dan AL Korea Selatan di pertengahan tahun 2024 ini baru saja menerima 6 unit P-8A Poseidon pesanannya dari pihak pabrikan Boeing. Militer Jerman dan Kanada masih menunggu pesanan P-8A Poseidon mereka diselesaikan pihak pabrikan dengan jumlah masing-masing 8 unit pesawat (AU Jerman) dan 14 unit pesawat (AU Kanada). Di luar negara-negara tersebut masih ada AL India yang mengoperasikan varian P-8I Neptune, sebanyak 12 unit pesawat.

4. Dilengkapi perangkat perang elektronik yang canggih

potret pilot di ruang kokpit pesawat P-8A Poseidon milik AL AS (commons.wikimedia.org/Nathan Carpenter)

Dalam peperangan modern, selain persenjataan seperti bom dan peluru kendali (rudal) pintar untuk menyasar target musuh, peralatan perang elektronik memainkan peran vital dalam mencapai keunggulan militer karena peralatan tersebut akan menjadi "mata" dan "telinga" yang akan melihat dan mendengar lebih dulu apa yang dilakukan oleh pihak musuh sekaligus melindunginya dari potensi serangan pihak musuh. Menurutlaman Microwave and Radio-Frequeny, pihak AL AS telah memberikan kontrak pegembangan lanjutan senilai USD 95 juta kepada BAE systemsuntuk Electronic Warfare (EW) podsuntuk melindungi pesawat P-8A Poseidon.

Podtersebut akan dilengkapi dengan perisai elektronik yang akan mendeteksi dan menangkal ancaman yang datang seperti rudal maupun senjata dalam rupa kendaraan udara tak berawak(Unmanned Aerial Vehicle)atau yang lebih dikenal dengan drone. Sistem peperangan elektronik canggih yang tengah dikembangkan untuk P-8A Poseidon tersebut akan melindungi pesawat dan awaknya dengan mendeteksi dan mengecoh rudal serta ancaman jarak jauh lainnya. Untuk senjata fisiknya yang ada di ruangan penyimpanan senjata di perutnya, P-8A Poseidon sanggup membawa sejumlah senjata seperti sejumlah rudal, bom pintar dan torpedo, yaitu: rudal udara permukaan AGM-84 Harpoon,AGM-84H/KSLAM-ER,AGM-88G AARGM-ER, AGM-158C LRASM (Long Range Anti Ship Missile), Mark 54 torpedo, Sting Ray torpedodan ranjau laut.

5. Tidak hanya untuk misi militer

potret awak pesawat P-8A Poseideon AL AS yang sedang melakukan misi pencarian pesawat Malaysia MH370 yang hilang pada tahun 2014 silam (commons.wikimedia.org/ Eric A. Pastor)

P-8 Poseidon tidak hanya dikenal mumpuni dalam menjalankan misi militer saja, namun pesawat ini juga andal dalam menjalankan misi dan fungsi non-militer dengan fitur-fitur canggih yang dimilikinya. Menurutlamanresmi U.S. Southern Command,salah satu misi non-militer pernah dilakukan P-8 Poseidon adalah ketika mendukung misi kemanusiaan untuk mengatasi dampak gempa darat hebat pada magnitudo 7.2 yang mengguncang Haiti pada bulan Agustus 2021 silam. Pada peristiwa tersebut P-8A Poseidon milik AL AS dengan peralatan canggihnya melakukan foto udara terhadap daerah-daerah yang terdampak paling parah akibat gempa tersebut.

Citra udara yang diperoleh oleh P-8 Poseidon tersebut sangatlah vital dan digunakan oleh para perencana bantuan bencana yang berpengalaman untuk menentukan secara efektif penyaluran bantuan hingga barang-barang apa yang sangat dibutuhkan di daerah-daerah yang terdampak bencana paling parah yang terputus akses lokasinya dalam waktu yang relatif singkat. Sebagai pesawat jet militer, P-8 Poseidon mampu beroperasi di berbagai ketinggian baik di ketinggian tinggi (high altitude)maupun di ketinggian rendah(low altitude). Menjalankan misi di ketinggian rendah, misalnya di daerah bencana atau lokasi kecelakaan maritim adalah salah satu misi sulit bagi pesawat bermesin jet sehingga diperlukan pilot yang benar-benar terlatih untuk melakukan misi ini.

Sejumlah informasi menuliskan, dalam sejarah pengoperasian P-8 Poseidon hanya terdapat satu catatan kecelakaan pesawat ini. Pada tanggal 20 November 2023, sebuah pesawat P-8A Poseidon milik AL AS mengalami overshotrunaway (melampaui landas pacu) ketika sedang dalam proses mendarat di pangkalan udara milik Marinir di Hawaii sehingga pesawat tersebut tercebur ke laut. Tidak ada kru yang terluka serius ataupun tewas dalam insiden tersebut. Faktor cuaca berupa angin kencang dan cuaca berkabut diduga menjadi penyebab insiden overshottersebut ditambah dengan landas pacu pangkalan udara tersebut yang relatif pendek.

Negara yang memiliki wilayah maritim yang luas dengan kekayaan alamnya perlu dijaga agar kedaulatan wilayahnya tidak semena-mena dilanggar oleh pihak asing yang memanfaatkan celah keamanan untuk keuntungannya. Sistem pertahanan yang melibatkan patroli maritim dari udara seperti yang mampu dilakukan oleh pesawat P-8 Poseidon ini perlu ditiru oleh negara-negara yang memiliki banyak pulau dan wilayah perairan yang luas.

Semoga informasi ini dapat menambah wawasan kamu mengenai salah satu pesawat patroli maritim canggih di dunia aviasi militer, ya!

Baca Juga: Apakah Aman Naik Pesawat Saat Cuaca Sedang Buruk? Ini Penjelasannya